Istilah young onset dementia mengacu pada seseorang yang didiagnosis menderita demensia di bawah usia 65 tahun. Dikutip dari scie.org.uk, jumlah penderita di bawah 65 tahun di Inggris sejak 1998 terus bertambah.
Mengutip Dimentia UK di akun dimentiauk.org, sama seperti demensia pada orang dewasa, young onset dimentia juga merupakan degenerasi otak yang menyebabkan penurunan progresif kemampuan orang untuk berpikir, bernalar, berkomunikasi, dan mengingat. Kepribadian, perilaku, dan suasana hati mereka juga dapat terpengaruh.
Demensia digambarkan sebagai young onset dimentia ketika gejala berkembang sebelum usia 65 tahun, biasanya antara usia 30 hingga 65 tahun. Karena demensia sering dianggap sebagai kondisi yang menyerang usia tua, gejala awal young onset dementia tidak selalu dikenali dan dapat dikaitkan dengan penyebab lain termasuk depresi, stres, menopause, masalah kesehatan fisik dan masalah hubungan.
Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan yang signifikan (rata-rata empat tahun) dalam mendapatkan diagnosis yang akurat dan akses ke dukungan yang tepat. Yang mana dapat berdampak negatif pada kehidupan penderita demensia dan juga seluruh keluarga.
Apa faktor penyebab young onset dementia?
Young onset dementia dapat diturunkan dari hubungan keluarga. Individu yang memiliki setidaknya satu kerabat dekat dengan dimensia memiliki risiko dua sampai empat kali lebih besar terkena demensia sebelum usia 65 tahun, paling sering penyakit alzheimer. Efeknya lebih kuat bagi mereka di mana kerabat dekat memiliki young onset dimentia.
Faktor risiko kedua adalah sindrom down. Sampai tiga perempat orang dengan down syndrome di atas usia 50 akan mengembangkan demensia, masalah ini semakin jelas karena orang-orang dengan sindrom down sekarang dapat hidup lebih lama. Selain itu, orang-orang dari kelompok etnis kulit hitam dan minoritas di bawah usia 65 tahun tampaknya lebih mungkin didiagnosis menderita young onset dementia.
DELFI ANA HARAHAP