Memahami Vitiligo, Kelainan Kulit karena Autoimun dan Genetik

Kulit merupakan salah satu bagian terpenting di tubuh manusia. Meskipun begitu, kulit juga dapat mengalami gangguan, salah satunya vitiligo. Mengutip dari my.clevelandclinic.gov, vitiligo adalah kelainan kulit yang menyebabkan kulit kehilangan warnanya. Terdapat area putih halus yang muncul pada kulit seseorang yang menderita vitiligo.

Vitiligo dapat terjadi ketika melanosit (sel kulit yang memproduksi melanin, zat kimia yang memberi warna pada kulit, atau pigmentasi) dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh.

Apa saja yang bisa menjadi penyebab vitiligo?1. Gangguan autoimun: Sistem kekebalan orang yang terkena dapat mengembangkan antibodi yang menghancurkan melanosit.2. Faktor genetik: Faktor-faktor tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena vitiligo dapat diturunkan. Sekitar 30% kasus vitiligo terjadi dalam keluarga.3. Faktor neurogenik: Suatu zat yang beracun bagi melanosit yang dilepaskan pada ujung saraf di kulit.4. Penghancuran melanosit: Cacat pada melanosit menyebabkan mereka menghancurkan diri mereka sendiri.

Bagaimana gejala kondisi vitiligo?Salah satu tanda-tanda terjadinya vitiligo yaitu adanya bercak dan kulit kehilangan warnanya. Ini bisa termasuk mata dan/atau selaput lendir di mulut atau hidung Anda. Selain itu, bercak rambut di kepala atau wajah Anda berubah menjadi abu-abu atau putih sebelum waktunya juga dapat menandakan bahwa Anda terkena vitiligo.

Apakah vitiligo dapat dicegah?Belum ada penelitian yang pasti apa yang menyebabkan vitiligo, serta tidak ada yang bisa memberi tahu bagaimana cara mencegahnya. Secara umum, penting bagi setiap orang untuk melakukan perawatan kulit serta hindari paparan matahari langsung dengan menggunakan tabir surya.

VALMAI ALZENA KARLA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *